Sesuai dengan judul di atas, saya ingin menulis tentang batik di Malaysia dan juga permasalahan yang sedang hangat saat ini, apalagi tentang klaim.
Ada batik di Malaysia Hal ini di karenakan kedatangan orang Jawa di Semenanjung Malaysia pada tahun 1900-an, yang banyak menetap di Johor, Kelantan, Terengganu dan Pahang.
Sejarah mencatat orang Jawa hijrah ke Semenanjung Malaysia dengan jumlah populasi yang cukup besar dan mereka tetap menggunakan tradisi & budaya leluhur Jawa di Tanah Melayu hingga saat ini.
Hubungan sosial ini menciptakan campuran budaya Melayu & Jawa di Malaysia, khususnya dalam corak kain batik dan gambar di samping adalah corak Batik Malaysia.
Orang Jawa tidak hanya di Indonesia, tetapi ada hampir di seluruh negara. Tidak ada salahnya jika melestarikan budaya leluhur di manapun berada. Untuk lebih jelasnya silahkan klik di sini.
Karena orang Jawa telah melebur sebagai Pribumi di Malaysia selama bertahun-tahun dan menjadi warga Malaysia, mereka terus berusaha di berbagai bidang dengan tujuan kesetabilan Malaysia.
Konsepnya, "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" dan banyak kampung-kampung orang Jawa di Malaysia khususnya di daerah negeri Selangor, terutama di daerah Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Klang, Banting dan Sepang.
Malaysia mengakui bahwa batik berasal dari Indonesia, yang kemudian dibawa oleh orang Jawa ke Tanah Melayu. Pemerintah Malaysia hanya mempromosikan budaya yang ada di negara mereka, promosi dan klaim adalah 2 hal yang berbeda. Masalah tentang batik ini sangat lah rumit padahal sudah di jelaskan bahwa Malaysia tidak pernah klaim tapi hanya mempromosikan. Padahal batik di akui UNESCO dengan status "Master pieces of the oral and intangible Heritage Of Humanity" yang merupakan warisan kemanusia'an untuk budaya Lisan & Nonbendawi yang artinya Batik adalah warisan dunia yang berasal dari Jawa-Indonesia, seluruh dunia berhak memiliki batik dan menggunakannya.
Batik di Indonesia tidak mendapat status Hak Paten & Hak Milik dari UNESCO, sehingga setiap negara yang memiliki bangsa Jawa berhak untuk mempromosikannya. Semoga dapat di pahami bersama.
Selain Malaysia, batik juga dipromosikan oleh China, Mesir, Senegal dan Negara Afrika dengan corak bangsa masing-masing.
- Oleh Admin Abang
Ada batik di Malaysia Hal ini di karenakan kedatangan orang Jawa di Semenanjung Malaysia pada tahun 1900-an, yang banyak menetap di Johor, Kelantan, Terengganu dan Pahang.
Sejarah mencatat orang Jawa hijrah ke Semenanjung Malaysia dengan jumlah populasi yang cukup besar dan mereka tetap menggunakan tradisi & budaya leluhur Jawa di Tanah Melayu hingga saat ini.
Hubungan sosial ini menciptakan campuran budaya Melayu & Jawa di Malaysia, khususnya dalam corak kain batik dan gambar di samping adalah corak Batik Malaysia.
Orang Jawa tidak hanya di Indonesia, tetapi ada hampir di seluruh negara. Tidak ada salahnya jika melestarikan budaya leluhur di manapun berada. Untuk lebih jelasnya silahkan klik di sini.
Karena orang Jawa telah melebur sebagai Pribumi di Malaysia selama bertahun-tahun dan menjadi warga Malaysia, mereka terus berusaha di berbagai bidang dengan tujuan kesetabilan Malaysia.
Konsepnya, "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung" dan banyak kampung-kampung orang Jawa di Malaysia khususnya di daerah negeri Selangor, terutama di daerah Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Klang, Banting dan Sepang.
Malaysia mengakui bahwa batik berasal dari Indonesia, yang kemudian dibawa oleh orang Jawa ke Tanah Melayu. Pemerintah Malaysia hanya mempromosikan budaya yang ada di negara mereka, promosi dan klaim adalah 2 hal yang berbeda. Masalah tentang batik ini sangat lah rumit padahal sudah di jelaskan bahwa Malaysia tidak pernah klaim tapi hanya mempromosikan. Padahal batik di akui UNESCO dengan status "Master pieces of the oral and intangible Heritage Of Humanity" yang merupakan warisan kemanusia'an untuk budaya Lisan & Nonbendawi yang artinya Batik adalah warisan dunia yang berasal dari Jawa-Indonesia, seluruh dunia berhak memiliki batik dan menggunakannya.
Batik di Indonesia tidak mendapat status Hak Paten & Hak Milik dari UNESCO, sehingga setiap negara yang memiliki bangsa Jawa berhak untuk mempromosikannya. Semoga dapat di pahami bersama.
Selain Malaysia, batik juga dipromosikan oleh China, Mesir, Senegal dan Negara Afrika dengan corak bangsa masing-masing.
- Oleh Admin Abang